Cara Menghitung Dimensi Pengiriman Pallet agar Barang Tidak Terlalu Padat atau Kosong

Cara Menghitung Dimensi Pengiriman Pallet agar Barang Tidak Terlalu Padat atau Kosong

Dalam dunia logistik, efisiensi bukan hanya soal kecepatan pengiriman, tetapi juga bagaimana memaksimalkan ruang angkut agar tidak terjadi pemborosan biaya atau risiko kerusakan barang. Salah satu aspek krusial yang sering diabaikan adalah cara menghitung dimensi pengiriman pallet.

Cara Menghitung Dimensi Pengiriman Pallet agar Barang Tidak Terlalu Padat atau Kosong

Kesalahan dalam perhitungan dapat menyebabkan barang tertumpuk terlalu padat, yang berisiko rusak, atau justru terlalu longgar, sehingga tidak efisien secara biaya. Artikel ini akan membahas secara detail dan praktis bagaimana menghitung dimensi pallet secara tepat, berdasarkan pengalaman industri dan praktik terbaik logistik modern.

Mengapa Perhitungan Dimensi Pallet Penting?

1. Mencegah Kerusakan Barang

Penataan yang terlalu padat dapat menekan barang yang berada di bawahnya, sementara terlalu longgar dapat menyebabkan pergeseran selama pengiriman.

2. Efisiensi Ruang Angkut

Dengan perhitungan yang akurat, Anda bisa memaksimalkan penggunaan ruang di dalam truk, kontainer, atau gudang tanpa meninggalkan area kosong yang tidak produktif.

3. Penghematan Biaya Logistik

Dimensi yang tepat meminimalkan jumlah pengiriman dan meningkatkan kapasitas muat, sehingga biaya transportasi per unit barang bisa ditekan.

Dasar-Dasar dalam Menghitung Dimensi Pengiriman Pallet

1. Pahami Dimensi Pallet Standar

Beberapa ukuran pallet plastik yang umum digunakan dalam industri logistik Indonesia antara lain:

Jenis PalletPanjang (mm)Lebar (mm)Tinggi (mm)
Euro Pallet1200800144
Industrial12001000144
Asia Standard11001100120

Langkah pertama adalah mengetahui dimensi pallet yang akan digunakan. Pastikan ukuran pallet cocok dengan jenis kendaraan dan sistem penyimpanan Anda.

2. Hitung Volume Barang dalam Satuan Kubik

Volume = Panjang × Lebar × Tinggi (dalam meter)

Contoh:
Jika barang berukuran 0,4 m x 0,3 m x 0,5 m, maka volume per barang = 0,06 m³

3. Tentukan Kapasitas Maksimal dari Pallet

Misalnya, pallet berukuran 1100x1100x120mm memiliki kapasitas beban hingga 1000 kg dan luas permukaan 1,21 m².

Dengan menghitung luas atau volume total pallet, Anda bisa memperkirakan berapa banyak barang yang bisa dimuat secara optimal.

4. Simulasikan Penataan Barang

Gunakan pendekatan grid untuk menghitung jumlah barang yang bisa dimuat dalam satu lapisan, kemudian kalikan dengan jumlah lapisan maksimal yang masih sesuai dengan tinggi pallet yang diizinkan.

Contoh simulasi:

  • Barang: 400×300 mm per unit
  • Pallet: 1100×1100 mm
  • Maka: 2 barang muat per baris (1100/400) dan 3 baris per kolom (1100/300) = 6 unit per lapisan
  • Jika tinggi maksimal pallet yang diperbolehkan adalah 1200 mm dan tinggi barang adalah 300 mm, maka bisa ditumpuk 4 lapis = 24 unit per pallet

Tips Profesional agar Penataan Pallet Tidak Terlalu Padat atau Kosong

Gunakan Pallet Sheet atau Slip Sheet

Membantu mencegah pergeseran dan memberikan batas fisik antar lapisan.

Pertimbangkan Berat Barang per Unit

Jangan hanya hitung volume, tapi pastikan total berat barang per pallet tidak melebihi kapasitas maksimal pallet.

Gunakan Software Simulasi Load Optimization

Untuk volume pengiriman besar dan reguler, software seperti LoadBuilder atau PalletSolver dapat membantu menciptakan pola penataan yang optimal.

Kesimpulan

Menghitung dimensi pengiriman pallet secara akurat adalah langkah penting dalam efisiensi logistik. Dengan memahami ukuran pallet, volume barang, dan cara penataan yang tepat, Anda bisa menghindari ruang kosong yang tidak perlu ataupun penumpukan berlebih yang membahayakan barang.

Perhitungan yang cermat bukan hanya mengurangi risiko, tapi juga meningkatkan performa logistik secara keseluruhan—dan ini sangat penting dalam rantai pasok industri B2B yang menuntut presisi tinggi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja
Scroll to Top