Dalam dunia logistik dan pergudangan, pallet merupakan komponen vital untuk mendukung sistem penyimpanan, distribusi, dan transportasi barang secara efisien. Salah satu aspek paling penting dalam penggunaan pallet adalah memahami ukuran standar pallet, karena hal ini akan menentukan kompatibilitas dengan rak penyimpanan, kendaraan angkut, hingga efisiensi ruang gudang.
Daftar Isi

Artikel ini akan menjadi panduan praktis bagi pelaku industri, manajer logistik, hingga pengelola gudang yang ingin memahami jenis dan ukuran pallet standar yang berlaku secara nasional maupun internasional.
Mengapa Ukuran Pallet Standar Sangat Penting?
Pemilihan ukuran pallet yang tepat bukan hanya soal kecocokan fisik, tetapi juga berdampak langsung pada:
- Efisiensi ruang penyimpanan dan transportasi
- Keselamatan barang dan pekerja
- Optimalisasi sistem material handling
- Kesesuaian dengan standar ekspor dan impor internasional
Dengan menggunakan pallet berukuran standar, perusahaan dapat memastikan proses logistik berjalan lancar, terintegrasi, dan terhindar dari inefisiensi yang tidak perlu.
Jenis Ukuran Pallet Standar di Indonesia dan Dunia
1. Ukuran Pallet Standar Nasional (Indonesia)
Di Indonesia, ukuran pallet yang umum digunakan di sektor industri dan distribusi adalah:
Ukuran (cm) | Keterangan |
---|---|
100 x 120 | Paling umum untuk logistik umum |
110 x 110 | Cocok untuk kontainer ekspor |
80 x 120 | Digunakan oleh beberapa sektor ritel/F&B |
120 x 120 | Untuk produk besar atau volume tinggi |
🔎 Catatan Praktis: Banyak perusahaan lokal menggunakan ukuran 100×120 cm karena cocok dengan dimensi pintu truk dan sistem rak di gudang Indonesia.
2. Ukuran Pallet Standar Internasional (ISO)
Menurut standar ISO 6780, berikut adalah ukuran pallet yang berlaku secara global:
Ukuran (mm) | Digunakan di Wilayah |
---|---|
1200 x 800 | Eropa (EUR-pallet) |
1200 x 1000 | Asia dan global |
1140 x 1140 | Australia |
1067 x 1067 | Amerika Utara (terutama Kanada & AS) |
1100 x 1100 | Jepang dan sebagian Asia Timur |
1219 x 1016 | Amerika Serikat (GMA Pallet) |
Pemahaman akan standar ini penting untuk keperluan ekspor atau kerja sama internasional agar pallet dapat langsung digunakan tanpa perlu penggantian.
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Ukuran Pallet
1. Jenis Barang
Ukuran pallet harus menyesuaikan dimensi dan berat barang. Misalnya, produk kemasan karton atau botol memerlukan stabilitas tertentu agar tidak mudah tergelincir saat ditumpuk.
2. Sistem Pergudangan
Sistem rak (racking) dan pintu masuk truk logistik harus kompatibel dengan dimensi pallet. Menggunakan ukuran non-standar dapat menyebabkan ketidaksesuaian yang memperlambat proses.
3. Moda Transportasi
Ukuran pallet perlu sesuai dengan kontainer atau truk pengangkut agar tidak ada ruang kosong yang sia-sia dan barang dapat tertata efisien.
4. Regulasi dan Tujuan Ekspor
Setiap negara memiliki preferensi standar pallet masing-masing. Misalnya, Eropa mengutamakan pallet ukuran 1200×800 mm (Euro pallet), sedangkan Amerika menggunakan 1219×1016 mm.
Tips Efektif Mengelola Pallet Berdasarkan Ukuran
- Gunakan software manajemen gudang (WMS) yang mendukung input dimensi pallet.
- Lakukan standardisasi ukuran untuk mempermudah proses logistik internal dan eksternal.
- Buat layout gudang berdasarkan ukuran pallet dominan yang digunakan.
- Pastikan semua forklift dan alat angkut kompatibel dengan ukuran yang dipilih.
Studi Kasus Singkat
Sebuah perusahaan FMCG nasional berhasil meningkatkan efisiensi pengiriman sebesar 18% setelah menyelaraskan seluruh gudangnya dengan pallet ukuran 100×120 cm. Sebelumnya, mereka menggunakan campuran ukuran 110×110 dan 80×120 cm, yang mengakibatkan penumpukan tidak optimal di dalam truk dan rak penyimpanan.
Kesimpulan
Memahami dan menerapkan ukuran pallet standar bukan hanya soal teknis, tetapi bagian dari strategi logistik yang lebih luas. Dengan memilih ukuran yang tepat, perusahaan dapat memaksimalkan kapasitas gudang, menekan biaya operasional, dan memastikan barang tiba dengan aman dan efisien.